Makasih ya udah berkunjung ke Bigcendol dan selamat membaca ^^ Jangan lupa mampir lagi ya ^^
Selamat datang dan selamat membaca :)

10 Destinasi Liburan yang Tidak Menyenangkan

Agan suka mengunjungi kota-kota dalam dan luar negeri? Wah pastinya menyenangkan. Banyak destinasi wisata terbaik di dunia dan ini adalah 10 destinasi yang paling tidak menyenangkan. Memang ada yang mungkin penasaran dan ingin mendapatkan sensasi dari mengunjungi tempat-tempat yang aneh dan berbahaya, tetapi bagi kebanyakan dari kita, ya lebih baik membaca dari literatur saja. Mau tau gan? Silahkan cekidot dibawah.

10. Tempat Sampah Samudra Pasifik

Tempat sampah samudra Pasifik

Tumpukan sampah ini, merupakan pusaran dari sampah laut di tengah Samudera Pasifik Utara yang terletak kira-kira antara 135 ° sampai 155 ° W dan 35 ° sampai 42 ° N. Perkiraan terbaru menyatakan bahwa tempat sampah ini lebih besar dari negara bagian Texas (berarti gede banget tu gan), dan para ahli yang lain mengatakan bahwa tempat sampah itu lebih besar dari daratan Amerika Serikat, namun memang ukuran yang tepat tidak diketahui pasti. Tempat sampah ini ditandai dengan konsentrasi yang sangat tinggi dari plastik pelagis, kimia lumpur, dan puing-puing lainnya yang telah terperangkap oleh pusaran arus Pasifik Utara. Tempat ini tidak mudah terlihat karena terdiri dari potongan-potongan yang sangat kecil, hampir tak terlihat dengan mata telanjang, dan sebagian besar isinya berada di bawah permukaan laut. 

9. Pulau Izu

http://bigcendol.blogspot.com/

Kepulauan Izu adalah sekelompok pulau vulkanik yang mengalami peregangan dari selatan dan timur (Semenanjung Izu hingga Honshū). Secara administratif, terdapat dua kota dan enam desa, yang semuanya adalah bagian dari Tokyo. Yang terbesar adalah Izushima, biasanya orang jepang nyebutnya hanya Shima. Karena sifat vulkaniknya, pulau-pulau secara konstan dipenuhi dengan bau belerang (sangat mirip dengan bau kentut ribuan orang dalam sekali kentut). Wuih bau banget dong ya. Jadi ingat ane waktu ke dieng, bau belerangnya keras sekali. Namun di pulau izu, belerangnya lebih keras lagi. Pada tahun 1953 dan 2000, semua warga dievakuasi dari pulau karena adanya aktivitas vulkanik tingkat tinggi dan gas yang sangat berbahaya. Namun, mereka kembali pada tahun 2005. Kalo sekarang semua masyarakat harus membawa masker gas karena adakalanya tingkat gas meningkat tak terduga. Bayangin gan, mereka aja yang notabene sudah tinggal disitu, masih menggunakan masker gas, Gimana pendatang baru ya? Wuih,,,,ga kepayang deh ane...

8. Pintu Neraka



Berada di derweze, Turkemenistan. 
Pada saat pengeboran di Derweze, Turkmenistan pada tahun 1971, ahli geologi menemukan gua bawah tanah yang penuh dengan gas alam. Tanah di bawah rig pengeboran mengalami keruntuhan dan meninggalkan lubang besar dengan diameter sekitar 50-100 meter. Mereka membakarnya agar gas beracun tidak keluar namun api malah tidak berhenti. Penduduk setempat menamai gua ini “Pintu Neraka”. Tempat yang menakjubkan, tapi tentu bukan hal penting untuk dikunjungi. 

7. Taman Racun Alnwick


Taman ini Terinspirasi dari Kebun Raya di Padua, Italia (kebun raya pertama yang diciptakan untuk tanaman obat beracun di tahun 1500-an), Taman racun lnwick adalah taman yang semua tanamannya mematikan. Dan tanpa disadari banyak juga tanaman yang tumbuh di kebun belakang, serta banyak varietas yang aneh. Taman Alnwick memiliki lisensi Home Office untuk beberapa tanaman yang sangat khusus, seperti, ganja dan kokain yang ditanam di balik jeruji dalam sangkar raksasa (untuk alasan yang jelas pastinya gan).

6. Tambang Asbes

Tambang Asbes

Asbes adalah kumpulan dari enam mineral silikat yang sangat berharga untuk ketahanan dan kemampuan pada penyerapan api dan suara. Pada sisi negatifnya, asbes menyebabkan kanker dan berbagai penyakit. Karena sangat berbahaya, Uni Eropa telah melarang semua pertambangan dan penggunaan asbes (di Eropa tentunya). Tapi, kalo agan-agan cukup penasaran ingin mendekati “barang” itu, masih ada kok. Di Thetford Mines, kanada, kita dapat mengunjungi tambang asbes pit terbesar yang masih beroperasi. Para pekerja di tambang tidak diharuskan untuk memakai apapun sebagai perlindungan untuk pernapasan, dan di kota terdekat, ada perumahan di mana tumpukan asbes berada di lokasi yang tidak jauh dari mereka. Dan yang lebih mantap lagi, Tambang ini menawarkan Tiket gratis bus wisata di lingkungan mematikan selama bulan-bulan musim panas. Berminat gan?
Note : Oya hampir lupa, Di Indonesia ini, Ternyata asbes masih menjadi komoditi yang menggiurkan. CMIIW, kalo kita ke desa2, banyak lho rumah yang masih menggunakan bahan berbasis asbes. Mungkin memang blom tau kali ya gan akan bahayanya.

5. Pulau Ramree


Lanjut ke destinasi selanjutnya. Pulau Ramree di Burma adalah rumah dari buaya air asin, yang paling mematikan di dunia. Dan juga rumah bagi nyamuk malaria, dan juga rumah dari kalajengking berbisa. Wuih,,,,mantap... kalo pengen mati, bagus ni di sini tempatnya. Selama Perang Dunia Kedua, pulau ini merupakan salah satu tempat pertempuran. Berikut ini adalah deskripsi dari mengerikannya tempat ini. Pada 19 Februari 1945 (ketika perang) Dari sekitar 1.000 tentara Jepang yang memasuki rawa Ramree, hanya sekitar 20 yang ditemukan hidup. Sisanya dimakan buaya dan mati oleh hewan berbisa "

4. Yungas Road


Yungas Road dikenal dengan nama Road of Death atau Death Road. Panjangnya adalah 61 kilometer (38 mil). Sepanjang karirnya (wuih,,,jalan aja punya karir gan) sudah 200 hingga 300 wisatawan yang mati setiap tahun ketika melintas. Ketika terjadi kecelakaan, tempatnya akan ditandai (marking) dengan tanda salib jadi orang bisa melihat bahwa di titik itu pernah terjadi kecelakaan. Dan tanda itu ternyata banyak sekali. Bayangin aja gan 200 mpe 300 orang mati tiap tahun. Yungas Road dibangun tahun 1930 ketika Perang Chaco oleh tahanan Paraguay. Jalan Ini adalah satu dari beberapa rute yang menghubungkan daerah hutan hujan Amazon Bolivia utara, atau Yungas, ke ibukota provinsi. Kalo hujan datang, banyak tempat permukaan jalan yang berlumpur, yang dapat melonggarkan batu dari jalan. Dan klo agan mau kesana juga, jangan lupa kasih salam terakhir dulu buat keluarga dan saudara yang ada di rumah.

3. Gunung Berapi Lumpur Azerbaijan

Gunung Berapi Lumpur Azerbaijan

Pada musim semi tahun 2001, aktivitas gunung berapi di bawah Laut Kaspia di lepas pantai Azeri menciptakan pulau baru. Terjadi letusan, namun tidak ada korban atau peringatan evakuasi dari pemerintah. Gunung lumpur kadang-kadang meletus dengan hasil yang spektakuler, tapi umumnya tidak dianggap berbahaya - kecuali agan kebetulan berada di sana pada waktu yang salah. Setiap dua puluh tahun/lebih, lumpur gunung berapi yang meledak dengan kekuatan besar, menembak api ratusan meter ke langit, dan menghasilkan banyaknya ton lumpur di daerah sekitarnya. Dalam satu letusan, api bisa dilihat dari jarak 15 kilometer pada hari ledakan, dan tiga hari kemudian tetap masih menyala, walaupun pada tingkat yang lebih rendah.

2. Zona pengasingan


Zona Pengasingan berada pada 30 km/19 mil dari zona eksklusif lokasi bencana reaktor nuklir Chernobyl dan diadministrasikan oleh administrasi khusus di bawah Departemen Luar Biasa (Darurat) Ukraina. Ribuan warga menolak untuk dievakuasi dari zona namun kembali lagi secara ilegal ke sana. Selama beberapa dekade, populasi mereka, terutama lansia telah berkurang, jauh di bawah 400 pada tahun 2009. Sekitar setengah dari transmigran ini tinggal di kota Chernobyl, dan yang lainnya tersebar di desa-desa di seluruh zona. Bila berminat kesana, harap hati hati karena kadang terjadi perampokan. Bisa bisa malah kena tembak salah sasaran. Dan racun radiasi tetap menghantui hingga saat ini.

1. Ilha de Queimada Grande (Pulau Ular)


Lepas pantai Brasil, hampir di selatan dari jantung São Paulo, adalah Ilha de Queimada Grande (Pulau Ular). Pulau ini tak tersentuh oleh para developer. Mengapa? Karena ada ular yang sangat banyak. Para peneliti memperkirakan bahwa di pulau ular hidup antara satu hingga lima ular per meter persegi. Bayangin aja gan dalam 1 meter persegi ada 1 hingga 5 ular. Ular di Queimada Grande, adalah spesies unik jenis pit viper, yang berkepala emas. Ular ini, bertanggung jawab atas kematian 90% gigitan ular di Brasil. Panjangnya lebih dari setengah meter, dan mereka memiliki racun yang sangat cepat bereaksi, di mana bila terkena akan melelehkan daging di sekitar gigitannya. Dan karena sangat berbahaya, bahkan untuk berkunjung pun kita harus meminta izin kepada otoritas setempat.

Comments
0 Comments

Tambahkan Komentar Anda