Sejumlah situs berita asing sudah mengabarkan berita ini. Salah satunya adalah AFP, Kamis (11/4/2013). Mereka mewawancarai Haisah di rumah sakit Labuan Bajo sambil sesekali diterjemahkan oleh anaknya yang lebih fasih berbahasa Indonesia.
Awalnya, Haisah sedang duduk-duduk sambil membuat sapu di kebun dekat rumahnya di Pulau Rinca, salah satu bagian dari Taman Nasional Komodo, pada Selasa (9/4). Lalu saat hendak menyapu kebun, ada seekor komodo berukuran 2 meter yang menghampirinya.
"Tiba-tiba komodo itu menggigit tangan saya," kata Haisah.
"Saya tidak tahu dari mana arah datangnya," sambungnya.
Pisau yang digenggam untuk membuat sapu terlepas karena gigitan itu. Tak ada siapa pun di area tersebut selain dirinya. Haisah sadar, dia sedang menghadapi pertarungan antara hidup dan mati.
"Saya lalu menendang komodo itu di bagian kaki dengan seluruh kekuatan saya. Itu hanya satu kali tendangan tapi bisa membuat komodo melepaskan gigitannya, lalu saya teriak minta tolong," ceritanya.
Pergelangan tangannya kini mengalami luka cukup parah hingga harus diobati dengan 35 jahitan.
"Sekarang saya baik-baik saja. Saya berharap tangan saya kembali normal agar saya bisa kembali membuat sapu," ujarnya.
Pada Februari lalu, serangan komodo juga sempat menimpa seorang pemandu wisata di pulau Rinca. Sebelumnya, seorang petugas Taman Nasional Komodo juga pernah diserang.
sumber | http://news.detik.com/read/2013/04/11/173642/2217965/10/heboh-kisah-nenek-83-tahun-melawan-komodo-di-pulau-rinca?9911012