Dengan kereta yang beroperasi saat ini, butuh 16 jam untuk menempuh perjalanan dari Jakarta menuju Surabaya. Sebab, menurut KAI, rata-rata kecepatan kereta yang ada di Indonesia tidak lebih dari 100-200 kilometer per jam.
Direktur Kerja Sama Pemerintah-Swasta atau Public Private Partnership (PPP) Kementerian PPN/Bappenas Bastary Panji Indra menuturkan, dengan kereta super yang berkecepatan 300 kilometer per jam, dapat memangkas waktu tempuh Jakarta-Surabaya.
"Hasil kajian awal, Jakarta-Surabaya bisa ditempuh hanya sekitar 3 jam saja," kata Bastary kepada merdeka.com, Minggu (7/4) malam. Sementara untuk Jakarta-Bandung yang berjarak 140 kilometer, bisa ditempuh dalam hitungan menit. "Paling hanya 37 menit," tambahnya.
Dia begitu yakin dengan teknologi dan kecanggihan kereta cepat yang ditawarkan oleh pihak Kementerian Transportasi Jepang. Meskipun berkecepatan tinggi, pihaknya menjamin tingkat keselamatan penumpang dan warga di sekitar jalur yang dilintasi.
"Jalurnya kan di atas (melayang). Jadi aman," janjinya.
Sebelumnya, Bastary menyebutkan bahwa, dalam kajian awal yang dilakukan Bappenas yang bekerja sama dengan Kementerian Transportasi Jepang tersebut, proyek ini dibagi menjadi tiga bagian.
Pertama, jalur Jakarta-Bandung. Kedua, jalur Bandung-Cirebon. Ketiga, Cirebon-Surabaya. Dari hasil kajian awal, butuh investasi besar untuk memiliki kereta cepat Jakarta-Surabaya.
"Kira-kira Rp 250 triliun (Jakarta-Surabaya)," ucap Bastary.
Untuk tahap awal yakni jalur Jakarta-Bandung, diperkirakan membutuhkan investasi sekitar Rp 57 triliun.
Bastary menuturkan, pemerintah memilih dibantu Jepang dengan berbagai pertimbangan. Salah satunya lantaran Jepang sangat unggul dalam hal teknologi. Alasan lain, Jepang merupakan negara pertama yang melahirkan kereta berkecepatan super.
"Jepang itu teknologi paling lama, tingkat keselamatan paling baik dan mereka pengalaman mengoperasikan," jelasnya.
sumber | http://www.merdeka.com/uang/jika-punya-kereta-cepat-jakarta-surabaya-hanya-3-jam.html