Nyeri pada pinggang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Keluhan ini biasanya disebabkan karena perilaku berulang yang menimbulkan tekanan pada bagian pinggang. Rasa nyeri ini juga dapat dipicu oleh kebiasaan buruk seperti merokok dan kurang mengonsumsi vitamin.
Berikut adalah 7 kebiasaan buruk yang perlu Anda hindari untuk mencegah nyeri pinggang
1. Tidak berolahraga
Orang yang jarang berolahraga terutama latihan penguatan perut, dapat menyebabkan postur tubuh menjadi buruk dan meningkatkan risiko nyeri pinggang. Olahraga meningkatkan stabilitas otot pinggang, sehingga dapat mencegah nyeri pinggang.
Latihan kardiovaskular seperti berenang, berjalan, dan bersepeda juga dianjurkan untuk dilakukan bersama dengan gerakan-gerakan yang meningkatkan fleksibilitas.
2. Sikap tubuh yang salah
Sikap tubuh yang salah juga dapat menyebabkan postur tubuh buruk hingga menambah ketegangan pada otot dan menempatkan tekanan pada tulang belakang. Seiring waktu, tekanan tersebut dapat mengubah karakteristik anatomi tulang belakang.
Untuk menghindari cedera pinggang, cobalah untuk berdiri dengan lutut sedikit menekuk dan menempatkan satu kaki ke depan untuk mengurangi tekanan dari pinggang bagian bawah dan mengurangi rasa sakit. Ketika duduk, para ahli menyarankan untuk duduk dengan pinggul sedikit lebih tinggi dari lutut.
3. Salah teknik ketika mengangkat barang
Nyeri pinggang dapat disebabkan karena cedera, misalnya ketika Anda mencoba untuk mengangkat benda berat dan melakukannya dengan teknik yang tidak benar. Tekuk lutut Anda dan menggunakan kekuatan kaki, tempatkan barang dekat dengan tubuh dan pastikan untuk menghindari gerakan memutar badan ketika mengangkat barang yang berat.
4. Kelebihan berat badan
Kontrollah berat badan Anda untuk mencegah nyeri pinggang, karena kelebihan berat badan, terutama di bagian pinggang dan perut dapat menggeser seluruh pusat gravitasi tubuh ke depan. Hal ini dapat menempatkan beban tambahan pada otot pinggang dan Anda akan lebih berisiko nyeri pinggang.
5. Merokok
Nikotin dalam rokok dapat membatasi aliran darah ke cakram yang melindungi tulang dan meningkatkan laju perubahan degeneratif. Merokok juga mengurangi penyerapan kalsium dan mencegah pertumbuhan tulang baru.
Sebuah studi menyetakan bahwa seorang perokok memiliki 2 kali lipat risiko patah tulang akibat osteoporosis dibandingkan dengan orang yang bukan perokok.
6. Kurang mengonsumsi kalsium dan vitamin D
Nutrisi ini penting untuk kekuatan tulang, sehingga Anda dapat berisiko nyeri pinggang jika kekurangan asupan kalsium dan vitamin D dalam diet harian. Konsultasikan dengan dokter, apakah Anda perlu mengambil suplemen vitamin atau hanya perlu mengubah diet.
7. Membatasi aktivitas
Membatasi aktivitas mungkin dapat dijadikan sebagai sarana manajemen rasa sakit, tetapi aktivitas dapat meningkatkan aliran darah ke daerah pinggang, kemudian mengurangi peradangan dan ketegangan otot.
Sumber