Makasih ya udah berkunjung ke Bigcendol dan selamat membaca ^^ Jangan lupa mampir lagi ya ^^
Selamat datang dan selamat membaca :)

Tipu 20 Siswa SMP, Petugas PMI Gadungan Gasak 19 Ponsel


SOLO, HanifaNews.com -- Berlagak sebagai instruktur Palang Merah Remaja, pria yang mengaku nama Antok, memperdayai belasan pelajar SMP 5 di Jalan Diponegoro, Solo. Pelaku mengambil 19 telepon seluler (ponsel) dan dua laptop milik siswa yang tengah mengikuti ekstrakurikuler PMR.



Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (8/3/2013) sore. Informasi yang dihimpun Kompas.com, awalnya saat itu 20 siswa mengikuti pelatihan PMR di ruang kelas IX B. Mereka disuruh oleh pelaku untuk berkumpul di halaman dan membuat kelompok. Para siswa pun tidak menaruh curiga dan menganggap pelaku adalah benar petugas PMI untuk mendampingi kegiatan ekstrakurikuler mereka.



Bahkan pelaku sempat memperkenalkan dirinya sebagai petugas PMI dan pernah belajar di Swiss tentang PMR saat masih remaja. Selanjutnya, pelaku meminta para siswa untuk mengumpulkan ponsel dan laptop di dalam kelas. Sebelumnya, pelaku menyuruh siswa untuk mematikan ponsel. Pelaku berlasan untuk belajar cara memasukkan pulsa dari laptop melalui ponsel.



Tidak curiga sedikitpun, para siswa segera melakukan apa yang diperintahkan pelaku yang mengenakan seragam layaknya petugas PMI asli. Setelah beberapa saat, para siswa diminta keluar kelas. Dan pelaku berpura-pura mengecek ponsel dan laptop milik siswa.



Salah satu siswa yang penasaran, beberapa saat kemudian, kembali ke kelas dan mendapati pelaku sudah pergi sambil membawa belasan ponsel milik siswa.



"Saat itu teman teman juga panik, karena pelaku sudah tidak ada di dalam kelas. Lewat mana (keluar, red) kita juga tidak tahu. Dia juga sempat menjnajikan apabila ada siswa yang bagus, akan diajak ke Swiss untuk belajar PMR. Ngakunya dia perwakilan dari PMI," kata Arkhan Fanega (13), ketua PMR SMP 5.



Sementara itu, menurut salah satu guru dan sekaligus pembina PMR sekolah, Salim, menolak memberi keterangan detail terhadap kejadian tersebut dengan alasan menunggu kebijakan sekolah. Hal tersebut disampaikan saat membuat laporan di Mapolsek Banjarsari, Solo.



Pihak kepolisian sudah memeriksa beberapa saksi di sekolah. Dari penyelidikan sementara, diungkap pelaku memiliki ciri-ciri perawakan badan tinggi, bibir di sebelah kiri ada bekas jahitan, rambut rapi belah tengah dan memakai motor Suzuki Satria F warna hijau polet putih.



"Petugas masih memeriksa saksi-saksi yang mengetahui jelas peristiwa itu, dan mengumpulkan bukti-bukti. Diperkirakan kerugian yang ditanggung sekitar Rp 10 juta-15 juta," ungkap AKP Edi Hartono, Kepala Unit Reskrim Polsek Banjarsari.





Sumber : Kompas.com
Comments
0 Comments

Tambahkan Komentar Anda