kelompok ilmuwan dari Organisasi Riset Nuklir Eropa (CERN) mengonfirmasi bahwa partikel yang diumumkan penemuannya pada 4 Juli 2012 lalu adalah partikel Higgs boson.
Penemuan partikel Higgs boson sering kali dikaitkan dengan asal usul alam semesta. Banyak yang berharap penemuan partikel ini bisa menjawab misteri tersebut.
Kosmolog Indonesia dari Jurusan Astronomi Institut Teknologi Bandung (ITB), Premana W Premadi, berpendapat bahwa penemuan partikel ini, dalam konteks pembentukan alam semesta, sangat bermanfaat.
Ia mengatakan, temuan ini bisa membantu fisikawan menemukan jawaban atas misteri tentang partikel yang memiliki massa. Ia mengatakan bahwa hasil temuan ini menjelaskan tentang dari mana partikel memperoleh massa.
Namun, ia mengatakan, "Jawaban-jawaban atas misteri alam semesta, yang berhasil terungkap, terkadang justru mengarahkan kami pada berbagai pertanyaan baru. Begitu pun dengan penemuan partikel ini."
"Temuan ini menjawab pertanyaan tentang dari mana materi atau atom memperoleh massa. Dari jawaban tersebut bisa jadi muncul pertanyaan baru. Misalnya, kapan partikel ini terbentuk dalam konteks pembentukan alam semesta? dan berbagai pertanyaan lainnya," papar Nana.
Menurut Nana, terlalu cepat untuk mengatakan bahwa penemuan partikel ini dapat menjawab semua misteri tentang asal usul alam semesta. Masih banyak misteri lain yang belum ada jawabannya dan harus dilakukan berbagai kajian untuk menjawab berbagai misteri tersebut.
"Penemuan partikel Higgs boson menjawab misteri tentang partikel yang memiliki massa, tepatnya dari mana massa pada partikel itu berasal. Namun, masih banyak misteri tentang alam semesta yang belum bisa terjawab dengan adanya temuan ini, contohnya misteri tentang materi gelap (dark matter) dan energi gelap (dark energy)," kata Nana.
sumber