Beberapa foto telah menggambarkan ledakan meteor Rusia dari Bumi. Satelit Meteosat 9 dan Meteosat 10 milik European Organisation for the Exploitation of Meteorological Satellite (Eumetsat) menyuguhkan potret meteor tersebut dari antariksa.
Meteor yang meledak di Rusia sejatinya merupakan asteroid. Terkonfirmasi, asteroid ini berbeda dengan asteroid 2012 DA14 yang lewat di atas wilayah Indonesia . Saat memasuki atmosfer Bumi, asteroid pecah, membentuk bola terang disebut bollide.
Meteosat mengambil gambar meteor yang meledak di Rusia berbasis inframerah. Citra diambil pada Jumat lalu pukul 03.15 UTC atau sekitar pukul 10.15 WIB. Foto menggambarkan meteor saat memasuki atmosfer Bumi.
Sementara satelit geostasioner Meteosat 10 menunjukkan meteor sedang bergerak di angkasa. Tampak jelas ekor meteor tersebut. Dibandingkan citra Meteosat 9, citra Meteosat 10 kurang jelas. Sebab, Meteosat 9 mengambil persis di atas meteor tersebut.
Meteosat sejatinya bukan satelit untuk mengamati meteor. Jadi, sangat langka satelit tersebut bisa menangkap citra meteor. Selain membantu mencitrakan, Meteosat juga membantu menentukan massa dan ukuran asteroid penyebab ledakan meteor itu.
Informasi terbaru menunjukkan, meteor yang meledak di Rusia lebih besar dari perkiraan. Massa asteroid sekitar 10.000 ton dengan diameter sekitar 17 meter. Energi ledakan meteor sebesar 500 kiloton TNT atau 25 kali bom nuklir Hiroshima.
Sumber