Semua pasangan kekasih pasti mengetahui konsep hubungan asmara, di mana semua hubungan harus dilandasai dengan kepercayaan. Meski begitu, kebohongan terkadang tidak bisa terlekan.
Alasan berbohong bisa macam-macam, biasanya karena keadaan yang mendesak dan memaksa si dia untuk berbohong. Memang berbohong tidak dibenarkan, namun sebelum marah besar padanya, sebaiknya ketahui dulu penyebab si dia membohongi Anda.berikut adalah beberapa alasan mengapa seseorang berbohong dalam hubungan asmara.
1. Bentuk Pertahanan Diri
Banyak orang berbohong agar hidup lebih mudah dijalani dan membantunya menghindari hukuman atau pandangan negatif, serta menyelesaikan masalah jangka pendek. Menghadapi kebenaran, menerima kejujuran lalu mencoba memperbaiki kesalahan mungkin jadi hal yang paling sulit mereka lakukan, meskipun mereka tahu bahwa itu bisa saja dijalankan.
2. Terlalu Banyak Aturan
Terkadang, beberapa pasangan menyepakati aturan dalam hubungan yang justru membatasi gerak mereka sendiri. Contoh paling mudah, pria melarang kekasihnya untuk berbicara dengan pria lain atau pergi selain bersamanya, begitu juga sebaliknya. Meski telah disepakati, tidak ada orang yang suka diatur-atur harus berbuat apa. Dalam beberapa kasus, salah satu pasangan mungkin merasa tertekan dan ingin 'bernapas', sehingga dia memilih berbohong.
3. Takut Dikritik
Seseorang pasti mencari dukungan dan apresiasi dari pasangannya. Tapi jika yang ia dapatkan justru kritik atau tersudut saat berbuat kesalahan, berbohong mungkin jadi satu-satunya cara untuk keluar dari situasi tersebut.
4. Tertekan Karena Selalu Dipantau
Tertekan karena selalu dipantau atau diintai, juga jadi salah satu penyebab orang berbohong kepada kekasihnya. Biasanya dia takut sang kekasih akan sedih atau marah karena sesuatu yang dilakukannya, misalnya minum minuman beralkohol atau merokok.
5. Penerimaan
Sulit menemukan orang yang bisa menerima kita apa adanya. Karena itu juga, berbohong kerap dijadikan alasan agar bisa diterima pasangannya. Terkadang mereka melebih-lebihkan fakta atau mengarang cerita demi sebuah penerimaan.
Sumber