Meski tidak intens, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) memakai media sosial untuk berinteraksi dan membangun persepsi. Jokowi punya pakem khas saat berkicau.
Pria asli Solo ini awalnya aktif di jagad twitter. Namun sejak menjadi orang nomor satu di Jakarta, pemilik akun @Jokowi_do2 ini tidak sempat lagi meluangkan waktu untuk nge-tweet.
Jokowi juga jarang meng-update statusnya. Status yang ditulis ayah 3 anak ini ada kicauan tentang 'kerjaan', keluarga, masalah sosial hingga kata-kata kiasan.
Berikut 4 gaya unik Jokowi di Twitter:
1. Trendsetter bukan follower
Sejak memiliki akun twitter, Jokowi tidak memfollow siapa pun. Jokowi juga tidak tertarik mem-follow akun @SBYudhoyono.
"Saya kasih tahu ya, Jokowi itu bukan follower. Kan saya sudah pernah bilang," kata Jokowi sembari tersenyum di sela-sela kunjungan ke Rusunawa Pinus Elok, Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur, Senin (15/4/2013).
Meski tidak mem-follow, Jokowi mendukung langkah orang nomor satu di Indonesia membuka akun @SBYudhoyono yang baru dirilis Sabtu 13 April 2013. "Baguuus," kata dia.
Follower akun orang nomor satu itu kini mencapai 500,018 dengan following. Ia nge-tweet 850 kali dan terakhir 22 April.
2. Kicauan Kumis & Semut
Jokowi menggunakan bahasa kiasan saat berinteraksi di media sosial. Salah satunya, Jokowi menulis status: "Butuh keberanian: mencabut kumis harimau" pada 22 April.
"Kok ngurusi tweetku, ngapain sih? Hahaha....," kata Jokowi saat ditanya tentang status twitternya yang ditulisnya 18 jam lalu di Gedung Balaikota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (23/4/2013).
Jokowi lalu bersedia berbagi cerita di balik maksud tweetnya tersebut.
Menurut dia, untuk menyelesaikan masalah sangat sulit. Untuk itu, diperlukan memahami masalah tersebut secara detil dan mengetahui kelemahan-kelemahan yang ada, lalu dikerjakan dengan penuh kesabaran.
"Kalau mau cabut bulu harimau itu, bisa dilakukan tapi harus ngerti dia kapan tidur, kapan bangun, kapan nggak marah. Harus diketahui secara jelas, kelemahan dia apa dan kita harus sabar, dilihat terus. Oooh.. Cabut," kata Jokowi.
Harimaunya siapa, Pak? "Aduuuh... gimana sih. Kalau ada masalah-masalah tadi," jawab Jokowi.
Jokowi memastikan yang dimaksudnya bukan tertuju kepada seseorang melainkan cara mengatasi masalah besar.
"Bukan. Masalah-masalah terutama masalah besar perlu ditangani dengan cara-cara seperti itu dan itu butuh keberanian. Ya termasuk yang gede-gede, yang memutuskan sesuatu kayak MRT, monorel," papar Jokowi.
Status menggunakan kiasan juga pernah ditulis Jokowi pada 21 Juli 2012 silam. Ia menulis "Ternyata, semut tidak selalu kalah dengan gajah."
3. Update Status Sendiri
Padatnya jadwal dan menggunungnya pekerjaan membuat Jokowi jarang aktif di dunia 'burung biru'. Ia jarang meng-update statusnya.
"Wong kita update status saja nggak jelas. Kadang sebulan sekali, kadang dua minggu sekali, kadang dua bulan," kata Jokowi
di Gedung Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (18/4/2013).
Jokowi punya twitter sejak 2 tahun silam. Meski jarang, tapi dia sendiri yang melakukan update status.
"Iya sendiri dong. Kalau enggak sendiri setiap hari saya kerjain terus. Ini nggak pernah ngerjain," cerita Jokowi.
4. Tahan Dibully
Pemilik akun @Jokowi_do2 ini mengaku sering menjadi korban bullying. Tetapi, Jokowi tidak marah.
"Sering," kata Jokowi saat ditanya apakah dirinya sering di-bully di twitter, di Gedung Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (18/4/2013).
Menurut dia, lewat twitter dan facebook, semua orang bebas menyuarakan pendapatnya.
"Misalnya, gubernur ini wajahnya ndeso, kurus kering, kurang sehat, ya ndak apa-apa. Jadi harus punya ketahanan diri kalau diejek," ujar Jokowi.
Sumber