jejak Aliran Air di Mars yang diambil dengan lensa kamera Mastcam milik Curiosity pada 14 September 2012 dan dirilis oleh NASA pada 27 September 2012 |
Jumlah penduduk Bumi diperkirakan meledak ke angka sepuluh miliar orang pada 2050 mendatang. Dengan semua kondisi yang ada sekarang, angka ini diprediksi tidak akan mampu ditampung oleh Bumi. Jika demikian, apakah mungkin mencari Bumi baru?
Planet yang menjadi pembicaraan saat ini adalah Mars. Tetangga Bumi yang berjuluk Planet Merah ini, menurut perhitungan, masuk dalam zona yang bisa didiami. Suhu permukaannya juga masih bisa ditoleransi oleh manusia.
Jika memang potensial, bisa dilakukan proses teraformasi di Mars. Teraformasi merupakan proses hipotesis di mana kita bisa merancang permukaan seluruh planet tertentu agar bisa ditinggali manusia.
Manusia pernah melakukan ini pada Bumi dengan hasil yang menguntungkan. Kita hidup dan berkembang biak hingga sekarang. Namun, merancang satu kesatuan planet yang benar-benar asing adalah hal berbeda.
"Teraformasi sudah menjadi topik fiksi lama. Kini, dengan pakar sebenarnya yang meneliti kenyataan, kami bisa mempertanyakan kemungkinan nyatanya, sama dengan ramifikasi potensial atau mengubah Mars," ujar Michael Meyer, peneliti biologi NASA
Arti sebenarnya dari teraformasi adalah pembentukan Bumi, dalam artian menciptakan planet tandus menjadi Bumi yang baru. Dibutuhkan beberapa kunci utama, seperti atmosfer dengan tekanan cukup, oksigen, karbon dioksida, dan temperatur yang memungkinkan munculnya air.
Namun, seperti layaknya pembangunan, akan ada tantangan. Mars kurang memiliki oksigen dan air—dua kunci kehidupan makhluk hidup di Bumi. Selain itu, dipertanyakan juga etika menduduki planet lain, yang menurut beberapa pihak sebagai ide sesat.
Sumber