Harga tanah adalah penentu paling berpengaruh terhadap harga properti yang dibangun di atasnya. Semakin tinggi harga tanahnya, kian membubung pula nilai propertinya. Hal ini telah menjadi kesepakatan komunal dan tak terbantahkan.
Tak heran jika properti-properti yang menempati area premium macam kawasan niaga terpadu Sudirman-Kuningan dan Thamrin dipasarkan dengan harga "merobek" langit. Pasalnya, harga lahan di pusat-pusat bisnis tersebut telah mencapai posisi antara Rp 25,9 juta hingga Rp 30,35 juta per meter persegi sesuai dengan Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP) yang berlaku.
Sementara itu, harga pasar yang ditentukan oleh lokasi, aksesibilitas, dan kondisi infrastruktur, serta kesepakatan transaksi, justru lebih tinggi lagi. Niscaya mata kita akan membelalak melihat deretan angka tersebut.
Berikut harga pasar lahan di kawasan-kawasan incaran para investor dan pengembang di Jakarta:
1. Kawasan Menteng
Di sini bermukim pusat pemerintahan, pusat bisnis, dan fasilitas akomodasi kelas wahid dengan magnitud yang kuat. Harga lahan tertinggi adalah Rp 50 juta/m2, berlaku untuk lokasi di Kelurahan Kebon Sirih, terutama ruas Jalan MH Thamrin. NJOP-nya senilai Rp 30,34 juta/m2.
2. Kawasan Kebayoran Baru
Tak dimungkiri, setelah Menteng, Kebayoran Baru adalah kawasan elite kedua yang menjadi bidikan investor. Terbatasnya ketersediaan lahan menyebabkan harganya melonjak tak terkendali. Saat ini, harga pasar mencapai Rp 50 juta/m2, berlaku untuk ruas Jalan Jend Sudirman terutama Sudirman CBD. Adapun NJOP-nya senilai Rp 27,4 juta/m2.
3. Kawasan Gelora Senayan
Lokasinya yang berseberangan dengan Sudirman CBD, menjadikannya juga sebagai pilihan utama investasi. Tak heran, setelah Grup Mulia, beberapa pengembang macam PT Plaza Indonesia Realty Tbk, Grup Agung Podomoro, dan Lippo memiliki portofolio di sini. Harga pasar bertengger di angka Rp 50 juta/m2, hampir dua kali lipat dari NJOP-nya yang dipatok Rp 27,4 juta/m2.
4. Kawasan Setiabudi Kuningan
Rancangan tata ruang kota yang menahbiskan kawasan ini sebagai Segitiga Emas serta sebagian di antaranya masuk dalam Kawasan Internasional Antarbangsa Mega Kuningan, ikut mendongkrak nilai pasar tanahnya. Harga aktual telah berada pada posisi Rp 45 juta-Rp 50 juta/m2. Jauh di atas NJOP-nya yang berlaku pada angka Rp 30,3 juta/m2.
5. Kawasan Rasuna Said
Kendati harga pasar yang ditransaksikan berada pada level Rp 35 juta-Rp 40 juta/m2 dan NJOP dibanderol Rp 25,9 juta/m2, tetapi tak membuat kawasan ini sepi pengembangan. Tercatat aktivitas proyek masif tengah berlangsung di sini, seperti The H Tower milik Hutama Karya Realtindo, Rasuna Epicentrum milik Bakrieland Development, Grand Rubina milik Grup Trakindo, Verde Condominium yang dibangun Gunung Sewu, dan lain sebagainya.
Sumber