Sekitar setahun yang lalu Eropa dan AS dihebohkan dengan skandal implan payudara beracun yang bisa memicu kanker. Implan bermerek Poly Implant Prostheses (PIP) itu segera ditarik peredarannya dari pasar. Uniknya, ada seorang seniman yang mengolahnya menjadi karya seni.
Di tangan seorang seniman asal Prancis bernama Camille Lorin, ratusan implan payudara PIP disulap menjadi karya seni yang dipajang dalam pameran bertajuk 'PIP Show' di Marseille. Karya yang dipamerkan berupa seni instalasi di mana implan payudara yang tak terpakai digantung di langit-langit dalam stoking jala.
Hampir bersamaan dengan itu, digelar sidang pertama atas skandal implan payudara di Marseille. Ratusan wanita yang pernah menjadi korban implan beracun menceritakan penderitaannya di pengadilan. Diperkirakan ada sekitar 300.000 perempuan di 65 negara yang telah menerima implan beracun tersebut.
Lewat pamerannya yang hanya digelar selama semalam pada hari Sabtu (20/4) lalu, Lorin ingin mengalihkan perhatian masyarakat dari proses hukum kepada bahan silikon dan adanya tekanan pada wanita untuk tampil cantik. Pameran ini sendiri digelar sebagai bagian dari acara peringatan Marseille sebagai Ibukota Kebudayaan Eropa.
Implan-implan yang pernah mengisi payudara ribuan wanita di berbagai negara itu disinari cahaya seolah memancarkan sinar seperti bola lampu berwarna biru yang menakutkan. Satu stoking diisi 3 - 4 implan sehingga terlihat berjejalan, seolah implan mau merobek jala yang sudah tertarik ke bawah menahan bobotnya.
"Sifat menahan ini menggambarkan feminitas dan memang merupakan sesuatu yang rapuh dan bisa pecah. Fokusnya bukan pada persidangan atau skandal, tetapi pada tekanan untuk menjalani operasi kosmetik," kata Lorin menggambarkan insiden pecahnya implan yang sempat dialami beberapa wanita
Tercatat ada sekitar 5.000 orang wanita penggugat perusahaan pembuat implan PIP yang kini sudah ditutup. Sang pendiri perusahaan implan payudara Jean-Claude Mas (73 tahun) harus duduk di kursi pesakitan menghadapi ribuan wanita yang menuduhnya pada pekan ini.
Implan payudara beracun tersebut sudah dijual kepada sekitar 47.000 orang wanita di Inggris dan lebih dari 300.000 orang wanita di seluruh dunia. Bersama keempat orang staf seniornya, Jean-Claude terancam hukuman 5 tahun penjara dan denda 37.500 Euro atau sekitar Rp 475,7 juta jika terbukti bersalah.
Sumber