Pria 25 tahun itu lolos dari banyak peristiwa yang nyaris merenggut nyawanya. Total, ia lolos dari maut sebanyak 8 kali: selamat dari patah leher, serangan jantung, MRSA (Methicillin-resistant Staphylococcus aureus) -- kuman yang kebal antibiotik, peneumonia, dan tak ketinggalan kanker.
Kini dalam "kehidupannya yang kesembilan", Matthew mengaku sempat menganggap dirinya sebagai 'orang yang paling tak beruntung'. Anggapan yang salah!
Semua berawal saat ia dan sekelompok teman memutuskan untuk berenang di laut saat liburan di Grange, County Sligo, Irlandia, Juni 2011.
Ia yang tak menyadari air hanya sedalam 3 kaki atau 0,9 meter, melompat dari ketinggian, langsung terhempas ke permukaan batu tajam.
Ajaibnya, dia selamat. Meski tulang belakangnya yang kelima hancur -- yang membuatnya mengalami serangan jantung, saat paru-parunya dipenuhi air. Hidupnya terselamatkan empat kali selama 30 menit -- saat jantungnya berhenti -- oleh para petugas penyelamat di lokasi kejadian dan paramedis yang langsung melarikannya ke rumah sakit.
Kemalangan belum meninggalkannya, saat di rumah sakit, ia mengalami serangan MRSA dan pneumonia yang mengancam jiwanya. Dan lagi-lagi, Matthew selamat. Bahkan membantah prediksi dokter yang mengatakan ia tak bakal bisa bicara dan berjalan. Ia bisa berdiri dan berjalan hanya dalam hitungan bulan.
Tak sampai di situ, setelah pulang dari rumah sakit, Matthew mendapat kabar buruk, ia menderita kanker testis. Namun, tukang las dari Huntingdon, Cambridgshire itu tidak menyerah. Setelah menjalani sejumlah operasi, ia dinyatakan bebas.
"Dalam banyak hal aku merasa menjadi orang paling malang, penuh kesialan. Namun kemudian kurasa aku orang paling beruntung di seluruh Inggris Raya," kata dia seperti dimuat Daily Mail, Kamis (9/5/2013).
"Selama itu aku tak pernah benar-benar merasa terpuruk atau kecewa. Dalam kondisi seperti itu, Anda hanya harus terus, melanjutkan hidup."
Ia berterimakasih pada orang-orang yang menyelamatkannya dari air dan mengetahui apa yang harus dilakukan untuk menyelamatkannya. Terutama saat jantungnya sempat berhenti 4 kali pasca terhempas karang.
"Saat terbangun, aku merasa lumpuh. Aku hanya melihat siluet hitam-putih. Hanya bisa berkomunikasi dengan cara mengedipkan mata dan menjulurkan lidah. Orangtuaku diberitahu bahwa mungkin aku tak akan bisa bicara lagi dan menghabiskan hidupku di atas kursi roda." Namun, perkiraan itu terbukti salah.
Kini, kurang dua tahun dari insiden 8 kali nyaris kehilangan nyawa, Matthew berencana mengikuti ajang triathlon -- lari, berenang, dan bersepeda, untuk amal bagi penderita kanker dan cereda tulang belakang. "Jangan biarkan diri Anda terpuruk. Berdiri dan lakukan apa yang bisa, dengan segala yang Anda miliki." (Ein)
sumber | http://news.liputan6.com/read/582140/kisah-matthew-hawksley-pria-dengan-9-nyawa-lolos-dari-maut