Pohon itu tumbang pada 15 April lalu saat terjadi angin ribut. Pasca tumbang, menurutnya, banyak kerangka jenazah yang tersangkut akar pohon dan kembali dikuburkan. Sementara pohon tersebut kembali berdiri pada Sabtu (27/4/2013) dini hari dan tidak ada satupun warga yang mengetahuinya.
"Tahu-tahunya sudah berdiri lagi. Padahal sore harinya saya juga ke sini," kata juru kunci yang akrab disapa Rijan saat ditemui Kompas.com, Senin (29/4/2013).
Pantauan Kompas.com, pohon tersebut memang kembali berdiri tegak. Namun kondisinya sudah tidak utuh lagi. Pohon tersebut tersisa tinggal batang bagian bawahnya saja. Bagian yang lain sudah habis dipotong. Sehingga ketika berdiri kembali itu dimungkinkan karena tidak adanya keseimbangan beban, atau bagian akar mempunyai beban lebih berat daripada batang, sehingga membuat batang pohon terangkat.
Hal senada juga disampaikan oleh Bowo, pekerja penebang kayu yang ditemui di lokasi makam. "Kondisi seperti ini memang jarang saya temukan. Tapi kalau melihat bonggol pohonnya lebih besar daripada batang, ya bisa juga terangkat. Jadi sebenarnya hal yang biasa," kata Bowo.
Bowo juga yang memotong pohon itu menjadi bagian-bagian kecil. Ia ditugaskan oleh majikannya yang telah membeli pohon itu untuk keperluan pembuatan peti tempat telur atau perkakas lainnya.