Weatherbee juga menyamakan hewan mitos itu dengan Garuda. Hal ini dijelaskannya dalam kulia umum yang diberikannya di Jakarta. Weatherbee memberi judul kuliah umumnya di Jakarta dengan nama "Garuda in Flight" (Garuda yang terbang).
Delapan tahun yang lalu Weatherbee sempat merilis tulisan mengenai Indonesia yang berjudul "a wounded phoenix" (burung phoenix yang terluka). Analisa itu merupakan analisa politik luar negeri Indonesia di era transisi orde baru ke reformasi.
"Dalam masalah ini, Indonesia adalah Garuda (phoenix) yang kembali menjadi abu namun sedang berusaha bangkit kembali," ujar Weatherbee, dalam diskusi Garuda in Flight, Graha CIMB Niaga, Jakarta, Jumat (26/4/2013).
"Setelah Soeharto turun dari jabatannya, burung phoenix itu masih sakit karena masalah ekonomi dan politik. Lalu muncul pula masalah etnis hingga akhirnya perang pembebasan Timor Leste," paparnya.
Meski demikian, Weatherbee mencatat kemajuan Indonesia seiring dengan adanya pemilu 2004. Selain itu, ada pula penyelesaian masalah kasus Aceh yang dinilai sebagai kinerja yang baik.
"Pada 2009 Garuda kembali menguat dan kembali terbang. Indonesia mengalami perkembangan ekonomi, dan lainnya yang bisa membuat Indonesia menjadi pihak yang bisa berpengaruh dalam keamanan global," imbuh Weatherbee.
Akademisi hubungan internasional itu juga menyinggung bagaimana peranan Indonesia di G20 dan beberapa organisasi ekonomi lainnya seperti APEC. Hal itu pun dipandang sebagai sebuah kemajuan dari Garuda. (faj)
sumber | | http://international.okezone.com/read/2013/04/26/411/798296/indonesia-diilustrasikan-layaknya-burung-phoenix