Ilmuwan tersebut mengklaim zat yang dikeluarkan dari bakteri itu bisa dijadikan sebagai bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar minyak fosil bumi.
Penemuan baru ini cukup panjang bahkan memakan waktu selama bertahun-tahun. Para ilmuwan itu telah merekayasa genetika dan meneliti bakteri tersebut dengan cara memberi makan bakteri E. coli dengan glukosa dari tanaman.
Nantinya bakteri tersebut akan mengeluarkan kotoran dimana hasil akhir dari proses konversi alami di dalam tubuh bakteri tersebut. Nah, kotoran dari bakteri itu diakui bisa terbakar, dan diakui setara dengan bensin seperti dilansir leftlanenews, Selasa (30/4/2013).
Hebatnya zat yang dihasilkan bakteri E. coli itu dikatakan cukup sempurna. Bensin dari kotoran bakteri itu terbakar habis di dalam ruang bakar mesin sehingga tidak meninggalkan kerak. Ruang bakar mesin pun halus.
Saat itu, tantangan yang dialami John bersama timnya yakni bagaimana menciptakan zat ini dalam skala besar. Untuk melakukannya, tim harus mengubah makanan bakteri dengan cara memberi makan pada sumber daya yang lebih murah, untuk mengurangi berdampak dan demi melimpahnya kotoran (bensin) dari bakteri tersebut.
John khawatir jika bakteri tersebut berdampak pada lingkungan hidup meski dikembangkan khusus untuk memproduksi bensin.
(ikh/ddn)