Bigcendol ~ Selain itu ditambahlagi kebijakan baru tentang importir yang membuat harga ponsel naik Rp 200 ribuan,rupiah pun terus melemah. Hancur banget dah ni bangsa. Rupiah terus melemah, dan kini mencapai level terendah dalam empat tahun
terakhir, seiring mengingkatnya permintaan dolar AS oleh korporasi.
Di pasar antarbank lokal, tercatat nilai tukar rupiah melemah 0,6 persen ke level Rp10.900 per dolar AS, atau terlemah sejak April 2009. Pelaku pasar memperkirakan terjadi tekanan lebih lanjut untuk satu bulan ke depan, dan berpotensi melemah di posisi Rp11.708 per dolar AS.
Melemahnya rupiah berdampak pada naiknya harga-harga ponsel impor, khususnya dari Amerika Serikat dan Kanada. Menurut pantauan VIVAnews, BlackBerry mencatat kenaikan harga hingga Rp100-300 ribu per unit.
"Posisi BlackBerry Q10, Q5 dan Z10 naik 300 ribuan rupiah. Ini terjadi perlahan sejak Lebaran lalu, apalagi setelah dolar dan harga emas naik," ujar Jacky March, salah seorang pedagang ponsel di ITC Ambassador, Jakarta, pada VIVAnews, hari ini.
"Kalau barang second harganya stabil. Yang naik hanya barang baru saja karena mengikuti kurs baru," jelasnya.
Sementara ponsel pintar besutan Apple, iPhone, rata-rata kenaikannya berkisar Rp100-150 ribu. "Ini normal. Tidak separah BlackBerry. Tapi harganya tetap naik. Ponsel-ponsel Samsung juga sama, stabil. Naik 150 ribu rupiah," papar Jacky.
Setali tiga uang, kondisinya tak jauh berbeda dengan geliat harga pasar di ITC Roxy Mas, Jakarta. Fifi Filaenie, karyawati di toko Aras Cell mengatakan, harga BlackBerry terus stabil meski Rupiah melemah terhadap dolar AS.
"Harga unit (BlackBerry) baru masih stabil. Apalagi kalau garansi dari TAM (salah satu distributor resmi BlackBerry di Indonesia)," tutur Fifi pada VIVAnews melalui pesan teks.
"Secara menyeluruh, kenaikan harganya belum signifikan. Ini terbantu tren harga setelah Lebaran di mana setiap tahunnya selalu menurun," tandasnya mengatakan pasar ponsel cenderung lesu sebulan terakhir. (ren)
sumber:http://us.bisnis.news.viva.co.id/news/read/439875-rupiah-melemah--harga-ponsel-merangkak-naik
Di pasar antarbank lokal, tercatat nilai tukar rupiah melemah 0,6 persen ke level Rp10.900 per dolar AS, atau terlemah sejak April 2009. Pelaku pasar memperkirakan terjadi tekanan lebih lanjut untuk satu bulan ke depan, dan berpotensi melemah di posisi Rp11.708 per dolar AS.
Melemahnya rupiah berdampak pada naiknya harga-harga ponsel impor, khususnya dari Amerika Serikat dan Kanada. Menurut pantauan VIVAnews, BlackBerry mencatat kenaikan harga hingga Rp100-300 ribu per unit.
"Posisi BlackBerry Q10, Q5 dan Z10 naik 300 ribuan rupiah. Ini terjadi perlahan sejak Lebaran lalu, apalagi setelah dolar dan harga emas naik," ujar Jacky March, salah seorang pedagang ponsel di ITC Ambassador, Jakarta, pada VIVAnews, hari ini.
"Kalau barang second harganya stabil. Yang naik hanya barang baru saja karena mengikuti kurs baru," jelasnya.
Sementara ponsel pintar besutan Apple, iPhone, rata-rata kenaikannya berkisar Rp100-150 ribu. "Ini normal. Tidak separah BlackBerry. Tapi harganya tetap naik. Ponsel-ponsel Samsung juga sama, stabil. Naik 150 ribu rupiah," papar Jacky.
Setali tiga uang, kondisinya tak jauh berbeda dengan geliat harga pasar di ITC Roxy Mas, Jakarta. Fifi Filaenie, karyawati di toko Aras Cell mengatakan, harga BlackBerry terus stabil meski Rupiah melemah terhadap dolar AS.
"Harga unit (BlackBerry) baru masih stabil. Apalagi kalau garansi dari TAM (salah satu distributor resmi BlackBerry di Indonesia)," tutur Fifi pada VIVAnews melalui pesan teks.
"Secara menyeluruh, kenaikan harganya belum signifikan. Ini terbantu tren harga setelah Lebaran di mana setiap tahunnya selalu menurun," tandasnya mengatakan pasar ponsel cenderung lesu sebulan terakhir. (ren)
sumber:http://us.bisnis.news.viva.co.id/news/read/439875-rupiah-melemah--harga-ponsel-merangkak-naik