Koloni Rakit semut api |
Para ilmuwan telah menemukan bagaimana semut mampu menghindari penenggelaman massa di hutan tropis. Mereka berpegang teguh pada satu sama lain, membentuk rakit dari tubuh mereka. Itulah strategi luar biasa yang dikembangkan semut api yang sarang mereka secara teratur tertimpah banjir.
Segera setelah air mulai merembes ke dalam sarang, semut mulai bertindak, mengevakuasi koloninya dan mengambang membentuk rakit untuk mencari bukit.
Para ilmuwan berusaha mengetahui bagaimana semut-semut itu menciptakan rakit yang aman dan tahan lama dari tubuh mereka sendiri. Bahkan rakit mereka bisa bertahan selama beberapa minggu atau bahkan berbulan-bulan.
Semut-semut saling berpegangan, menggunakan cakar, rahang, dan bantalan lengket di kaki mereka, yang mengeluarkan cairan minyak, yang membuat mereka dapat melekat pada permukaan licin.
Semut, yang berada di dasar rakit, biasanya tetap berada di atas air. Tapi bahkan jika mereka jatuh ke dalam air, kemudian bertahan pada kantong-kantong udara di bawah rakit.
Untuk membuat rakit memerlukan setidaknya 100 semut. Dengan demikian, di alam liar, struktur ini mungkin bertahan selama beberapa minggu atau bahkan berbulan-bulan. Tapi bila didekat perkotaan atau pedesaan rakit semut tercerai berai dan tenggelam bila air tercemari sabun atau bahan berbusa lain yang merusak tegangan permukaan air.
sumber: e-g-p.blogspot.com