Ilustrasi kawanan anak kecil |
Anak-anak yang sering melakukan aksi kebaikan mempromosikan kebahagiaan, klaim sebuah penelitian terbaru.
Dalam studi yang dipublikasikan Rabu oleh US jurnal ilmiah PLoS ONE, peneliti dari University of British Columbia (UBC) dan University of California, Riverside, menunjukkan bagaimana untuk meningkatkan kebahagiaan dalam 400 siswa berusia 9 sampai 11.
Setiap minggu, setengah dari siswa diperintahkan untuk melakukan tindakan kebaikan, seperti berbagi makan siang atau memberikan ibu mereka pelukan ketika ia merasa stres. Setengah lainnya diminta untuk mengunjungi tempat yang menyenangkan, seperti pusat perbelanjaan atau taman bermain.
Setelah empat minggu, kelompok pertama menujukkan kondisi yang membaik untuk kesejahteraan, mereka secara signifikan lebih besar dalam penerimaan teman sebaya daripada mereka yang mengunjungi tempat-tempat tertentu.
Peningkatan penerimaan teman sebaya adalah tujuan penting, seperti yang terkait dengan berbagai hasil akademik dan sosial yang penting, termasuk mengurangi kemungkinan diganggu, menurut para peneliti.
"Kami menunjukkan bahwa kebaikan memiliki beberapa manfaat nyata bagi kebahagiaan pribadi anak-anak tetapi juga bagi masyarakat berkelas," kata Schonert-Reichl, seorang peneliti di UBC.
Kekerasan cenderung meningkat di Kelas 4 dan 5, kata Schonert-Reichl. Dengan hanya meminta mahasiswa untuk berpikir tentang bagaimana mereka dapat bertindak baik kepada orang-orang di sekitar mereka, "guru dapat menciptakan rasa keterhubungan di dalam kelas dan mengurangi kemungkinan kekerasann."