Para peneliti menganalisis 30 pegawai pemerintah negara bagian di Inggris, secara teratur mereka memeriksa e-mail untuk bekerja. Para ilmuwan menghitung tiga parameter : denyut jantung, tekanan darah dan kadar kortisol, yaitu hormon stres.
Menerima dan mengirim email mempromosikan peningkatan denyut jantung pada 92% peserta penelitian. Pesan yang berguna dan menyenangkan, tentu saja, membawa sukacita. lain hal bila pesan yang berisi perintah mendesak. Kadar kortisol meningkat tajam selama percakapan telepon, pertemuan pribadi dan jaringan sosial.
Ternyata, tubuh memberikan respon keras permanen untuk panggilan mendesak atau beralih antara tugas yang berbeda. Selain itu, stres terus-menerus bisa menjadi penyebab penyakit kronis. Profesor merekomendasikan untuk mengurangi penggunaan telepon, cek email dan mengunjungi halaman jaringan sosial. Untuk menghindari penyakit yang dapat terjadi termasuk penyakit jantung koroner, hipertensi dan penyakit tiroid.