Seorang ahli bedah di AS keliru mengoperasi salah satu bagian otak pasiennya. Akibatnya si pasien mengalami kesulitan berbicara. Walau beberapa hari kemudian bagian otak yang bermasalah akhirnya dioperasi, dokter ceroboh tersebut tetap diperkarakan oleh pasiennya.
Pasien bernama Regina Turner (53 tahun) dijadwalkan menjalani kraniotomi atau tindakan membuka tulang kepala dengan tujuan membedah otaknya pada tanggal 4 April lalu. Operasi tersebut dilakukan di St Clare Health Center di Fenton, Missouri.
Seharusnya tengkorak yang dioperasi adalah bagian kiri. Namun yang terjadi justru sebaliknya, bagian kanan tengkorak yang di buka lalu dibedah. Akibat kesalahan tersebut, ucapan Regina kini jadi sulit dimengerti. Dia lantas mengajukan gugatan kepada St Clare Health Center dan ahli bedah saraf yang menanganinya dengan tuduhan malpraktik.
Pengacaranya yang bernama Alvin Wolff Jr menjelaskan bahwa petugas medis memang menyadari telah melakukan kesalahan. Maka Regina menjalani operasi kedua pada bagian otak yang bermasalah 6 hari setelahnya.
"Sebelum menjalani operasi yang salah, penggugat cukup mobile, sadar dan mampu merawat dirinya sendiri. Setelah operasi yang salah, dia membutuhkan perawatan setiap saat untuk kebutuhan dasarnya. Dia juga menderita gangguan emosi, kecemasan dan depresi," kata pengacaranya seperti dilansir St. Louis Post-Dispatch, Rabu (1/5/2013).
Dokter bedah yang mengoperasi Regina diketahui bernama Dr Armond Levy. Menurut situs St Clare, Levy adalah seorang ahli bedah saraf bersertifikat. Ia menerima gelar medis dari Washington University School of Medicine di St Louis dan pernah menjalani residensi bedah saraf di St Louis University School of Medicine.
Wolff menjelaskan, kesehatan kliennya mulai terganggu sejak 5 tahun lalu akibat serangkaian mini stroke. Kemampuan bicaranya memang menurun, tapi masih bisa dipahami oleh keluarganya sebelum menjalani operasi. Operasi kraniotomi yang dijalani Regina sendiri bertujuan untuk mencegah terjadinya stroke di masa depan.
"Kami berkomitmen untuk keselamatan pasien dan perawatan kesehatan berkualitas tinggi. Jika kesalahan medis memang terjadi, kami menganggapnya amat serius. Kami menyelidiki secara menyeluruh untuk melihat proses apa yang bisa diubah untuk mencegah hal itu terjadi lagi dan kemudian kami melakukan perubahan segera," kata Bill Hoefer, presiden St Clare Health Center.
(pah/up)
sumber | http://health.detik.com/read/2013/05/01/161419/2235424/1202/pasien-jadi-susah-ngomong-karena-dokter-bedah-keliru-bongkar-otak?l771108bcj