Dikutip dari Wall Street Journal, Senin (14/4/2013) saking banyaknya merek mobil yang ada di negeri tirai bambu ini, pengamat pun memprediksi dunia nantinya akan dibanjiri mobil China.
Hal itu tidaklah mengherankan, sebab meski China adalah pasar mobil terbesar di dunia, dengan banyaknya merek yang ada maka China akan kelebihan kapasitas produksi.
Tahun lalu saja ekspor mobil China naik 19% menjadi satu juta kendaraan, yang membidik terutama ke pasar di Timur Tengah, Rusia, dan Amerika Selatan. Angka itu sama dengan jumlah produksi mobil di Indonesia.
Kelebihan kapasitas itu sangat mungkin terjadi. Karena disamping ratusan merek China tadi, di negeri itu juga banyak beredar merek-merek internasional yang juga memiliki pabrik disana.
Dua merek Amerika Serikat, General Motors dan Ford saat ini diketahui tengah membangun pabrik baru di China. Bila pabrik mobil lokal dan internasional yang ada di China di gabung, maka di tahun 2015 diperkirakan bakal ada 35 juta kendaraan yangbisa diprediksi disana. Jauh lebih tinggi dari 18 juta kendaraan di tahun 2012.
Peningkatan kapasitas produksi itu berbanding terbalik dengan melambatnya pertumbuhan penjualan. McKinsey & Co memperkirakan bahwa pasar mobil di China akan tumbuh dengan rata-rata 8% per tahun sampai tahun 2020, turun dari rata-rata 24% yang terjadi antara 2005 dan 2011.
Banyaknya produsen lokal di China terjadi karena besarnya pasar yang ada. Saat ini China merupakan pasar mobil terbesar dan pemerintah pun memberi subsidi bagi pembeli beberapa merek China.
Pada bulan Juli, Departemen Perindustrian dan Teknologi Informasi mengatakan kalau China memiliki lebih dari 171 produsen mobil, truk dan bus yang banyak diantaranya hanya membuat kurang dari 1.000 kendaraan selama dua tahun berturut-turut. Untuk produsen macam ini, pemerintah China berencana akan memerintahkan untuk merombak produksi.
sumber | w | http://oto.detik.com/read/2013/04/15/164052/2220776/1207/ternyata-ada-171-merek-mobil-china?o991101638