Komet Pan-STARRS yang ditemukan pada Juni 2011 akan menampakkan diri di Indonesia pada Minggu (10/3/2013). Saat itu, komet ini akan mencapai jarak terdekatnya dengan Matahari atau titik perihelionnya.
Sudah tampak di beberapa wilayah lain sejak Februari lalu, banyak astronom amatir yang telah mengabadikan komet ini. Komet langka ini dipotret dari berbagai wilayah, seperti Brasil, Selandia Baru, dan Australia.
Astronom amatir Michael Mattiazzo and Jim Gifford, keduanya dari Australia, mengabadikan penampakan komet ini pada Kamis (28/2/2013) lalu. Komet saat itu sebenarnya masih sangat redup, hanya bermagnitud +2,6.
Mattiazzo menangkap citra komet beserta ekor debunya di langit barat. Komet Pan-STARRS memiliki ekor komet kedua yang lebih redup. Ekor komet itu disebut ekor Tipe III. Foto-foto yang diambil Mattiazzo ditunjukkan pada gambar di atas.
Sementara Gifford mengambil penampakan Pan-STARRS di Australia barat pada Rabu (27/2/2013). Foto jepretan Gifford mengagumkan karena berhasil menangkap ekor ion yang hingga hari ini tak bisa ditangkap mata telanjang.
Selasa (5/3/2013) ini, Pan-STARRS mencapai jarak terdekat dengan Bumi, tetapi tak teramati dari Indonesia. Komet akan terus bergerak mendekati Matahari. Semakin dekat dengan Matahari, maka ekor komet makin panjang.
Selain Mattiazzo dan Gifford, astronom amatir lain dari Argentina, Luis Argerich, berhasil mengabadikan Pan-STARRS dari Argentina. Komet tampak sebagai bola dengan ekor yang melebar di bagian belakangnya.
Pan-STARRS adalah komet langka. Komet ini baru mendekati Tata Surya dan tampak kali ini. Untuk menyaksikan komet ini, mungkin dibutuhkan 110.000 tahun lagi. Jika langit cerah dan memiliki binokuler, komet bisa diamati pada Minggu nanti sekitar pukul 18.30 WIB.
Sumber