1. Say Goodbye MACET
Dari salah satu buku mengenai Jepang yang saya baca, memperlihatkan betapa sebagian besar siswa Jepang lebih memilih memakai sepeda sebagai alat transportasi termasuk untuk berangkat ke sekolah. Selain meminimalisir adanya polusi, kebiasaan ini juga dapat membuat tubuh sehat dan tidak menimbulkan macet. Hal itu dikarenakan telah diberikan ruang khusus untuk pengendara sepeda dan parkir khusus juga telah disediakan. Hal itu sangat bertolak belakang dengan kebiasaan siswa di negara saya (Indonesia). Kebanyakan siswa cenderung malu atau "gengsi" menggunakan sepeda justru mereka berlomba-lomba memperlihatkan berbagai merk kendaraan bermotor terbaru, agar mereka dianggap mampu. Itulah yang menyebabkan saat ini Indonesia sangat bermasalah dengan kemacetan lalu lintas dan polutan yang berbahaya. Itu yang menyebabkan saya ingin membudayakan kebiasaan membawa sepeda di Indonesia sebagai nilai positif dari Jepang.
2. Kesehatan Lebih Baik
Ada sebuah penelitian yang di lakukan oleh Jerman, yaitu orang yang bersepeda secara rutin dengan kecepatan. 1 – 15 km/jam setiap hari lebih kebal terhadap penyakit flu daripada yang tidak, Sebab metabolisme tubuh orang yang bersepeda lebih lancar, dan staminanya juga lebih kuat.
Kamu juga bisa buktikan manfaat dari bersepeda ini ketika kamu sedang sakit punggung, kalau kamu bisa bersepeda setiap hari secara rutin, makan sakit punggung kamu perlahan – lahan akan hilang. Tau Kenapa? Ini disebabkan karena ada bagian pada tulang punggung yang kaku dan tidak terlatih, sehingga tulang sulit untuk mendapatkan nutrisi yang cukup. Kalau kamu bersepeda, maka bagian itu akan mulai terlatih dan tidak akan kekurangan nutrisi lagi.
Bersepeda juga akan membantu membakar kalori tubuh. Berapa banyak kira-kira kalori yang dibakar? Sebagai contoh, seorang wanita dengan berat tubuh 50,39 bersepeda sejauh 19-22 kilometer dalam waktu satu jam. Maka dalam satu jam tersebut ia telah membakar 488 kalori tubuhnya. Memang tak semua orang mengalami pembakaran jumlah kalori yang sama, semua tergantung pada berat tubuh dan kelebihan lemak yang dimiliki. Namun, rata-rata bersepeda selama 60 menit setiap hari akan membantu membakar kurang lebih 300-500 kalori tubuh.
Tak hanya otot kaki, tangan dan perut saja, namun seluruh otot tubuh bagian atas pun juga dilatih. Bahkan menurut Erik Moen, seorang terapis fisik yang kerap menangani para atlit, mengatakan bahwa jantung juga ikut berlatih dengan bersepeda ini. Saat berpacu di atas sepeda, denyut jantung turut berpacu sesuai usia dan kayuhan, seperti dilansir oleh Womenshealth.
Banyak yang berpikir dengan berlatih dan berolahraga maka tubuh akan lemas dan tak berdaya. Asumsi ini tak sepenuhnya benar, karena dengan berolahraga secara rutin, justru tubuh akan lebih segar dan bugar. Apalagi peredaran darah akan jauh lebih lancar, sehingga oksigen dapat tersalurkan pada seluruh bagian tubuh dengan efektif. Rasa lemas yang dialami muncul hanya pada beberapa hari pertama saja, namun jika Anda sudah rutin melakukannya, maka otot akan lebih kuat, dan tubuh lebih bugar.
3. Irit BBM
Disebut-sebut bahwa setiap hari beraktivitas di Jakarta sekitar 3.500.000 kendaraan bermotor. Dalam kemacetan, kendaraan roda empat menghabiskan sekitar 5 liter BBM, sedangkan roda dua 1 liter.
Misal dari 3,5juta itu dua juta roda empat dan 1,5 juta roda dua, maka kendaraan Jakarta menghabiskan 2x5 + 1,5x2 = 13 juta liter BBM. Setiap hari...
Misal lagi, 1/3 dari mereka beralih ke sepeda, maka kita akan menghemat lebih 4 juta liter BBM. Setiap hari... Belum dihitung penghematan yang dicapai oleh 2/3 pengendara sisanya, karena untuk setiap pengurangan kemacetan ada pengurangan pemborosan bahan bakar.
4. Say Goodbye POLUSI
Kendaraan bermotor menimbulkan polusi udara dalam jumlah yang besar. Menurut EPA, di AS sendiri transportasi menyumbang hampir 80% emisi carbon monoksida dan 55% emisi nitrogen oksida. Tidak mengherankan jika banyak daerah di kota metropolitan tidak memenuhi standar udara yang bersih. Meskipun kendaraan pribadi yang ada sekarang lebih sedikit mengeluarkan polusi dibanding kendaraan produksi lama, namun jika jumlah penggunanya terus bertambah, kualitas udara secara keseluruhan juga akan menurun secara drastis. Setiap hari sepeda motor, mobil dan truk membakar jutaan barel minyak bumi, yang merupakan sumber energi yang tak terbarukan. Beralih dari kendaraan bermotor ke sepeda merupakan cara paling mudah dan langsung untuk mengurangi emisi gas buang dari sektor transportasi.
Berbagai penelitian semakin menguatkan manfaat menggunakan sepeda terhadap kelestarian lingkungan. Sebuah publikasi dari Green Commuter menuliskan bahwa emisi kendaaran bermotor menyumbang 31% dari total karbon dioksida, 81% dari karbon monoksida dan 49 persen dari nitrogen oksida yang mengotori udara AS. Sebanyak 60% dari polusi akibat kendaraan bermotor dikeluarkan pada beberapa menit awal penggunaannya. Karena beberapa menit awal ini menciptakan tingkat emisi yang tinggi, maka rute jarak pendek dari mobil lebih banyak menimbulkan polusi per kilometernya bila dibandingkan dengan jarak yang jauh. Perjalanan pendek sejauh 4 mil menggunakan sepeda akan menghindarkan sekitar 15 pound polutan memenuhi udara yang kita hirup bersama. (WorldWatch Institute).
5. Kualitas Hidup dan Kontak Sosial yang Lebih Baik
Kondisi yang lebih baik untuk kegiatan bersepeda mempunyai manfaat yang tidak bisa dipisahkan terhadap kualitas hidup di kota-kota besar. Jumlah orang yang bersepeda dapat menjadi indikator yang baik terhadap usia harapan hidup masyarakat. Seperti kita ketahui tingginya usia harapan hidup merupakan faktor yang mempengaruhi ketertarikan dunia bisnis dan pencari kerja, dan tidak kalah penting juga akan menarik wisatawan.
Kenyamanan bersepeda dan rute yang terpadu memberikan alternatif lain dari para pengguna kendaraan pribadi (bermotor&bermobil) dan akan meningkatkan kontak sosial dengan orang lain. Dengan tersedianya fasilitas jalur sepeda dan pejalan kaki, masyarakat akan berinteraksi satu sama lain dan memperkuat hubungan antar tetangga sekitar. Jika ini semua tercapai, maka masyarakat yang ada akan menjadi masyakarakat yang sehat dan memiliki identitas sosial yang baik.
- Kebijakan Yang Patut Untuk di buat -
1. Dibuat Jalur Khusus Sepeda
Jalur sepeda adalah jalur yang khusus diperuntukkan untuk lalu lintas untuk pengguna sepeda, dipisah dari lalu lintas kendaraan bermotor untuk meningkatkan keselamatan lalu lintas pengguna sepeda. Penggunaan sepeda memang perlu diberi fasilitas untuk meningkatkan keselamatan para pengguna sepeda dan bisa meningkatkan kecepatan berlalu lintas bagi para pengguna sepeda. Di samping itu penggunaan sepeda perlu didukung karena hemat energi dan tidak mengeluarkan polusi udara yang signifikan.
Para karyawan selama ini enggan bersepeda karena selain kondisi jalannya tidak menjamin keselamatan, kalau tersedia jalur khusus sehingga orang bisa bersepeda secara aman dan nyaman, pasti mereka akan memilih bersepeda, seperti di Bogota, Jepang, New York dan masih banyak yang lain.
Sebelum ada jalur khusus sepeda, di Bogota pengendara sepeda hanya 4 persen. Tetapi setelah ada jalur khusus sepeda, dalam waktu lima tahun sudah naik menjadi 14 persen dari total perjalanan. Hal yang sama akan terjadi di Jakarta kelak sebab jarak perjalanan yang pendek, kurang dari tiga kilometer, akan dapat dilakukan dengan naik sepeda, tidak perlu memakai kendaraan bermotor.
2. Dibuat Ruang Parkir Sepeda
Parkir sepeda adalah tempat untuk memarkirkan sepeda yang biasanya dilengkapi dengan perangkat untuk mengunci, merantai sepeda pada rak sepeda. Fasilitas untuk mengunci atau merantai sepeda pada rak sepeda diperlukan mengingat tingginya angka pencurian sepeda. Rak sepeda biasanya ditempatkan diperkantoran, tempat perbelanjaan, pemukiman, sekolah termasuk untuk kegiatan parkir dan menumpang/park &ride angkutan umum.
Berdasarkan kajian yang dilakukan di Uni Eropa menunjukkan bahwa penyediaan fasilitas parkir sepeda yang diawasi akan mendorong masyarakat untuk menggunaan sepeda.
3. Dibuat Peraturan Bersepeda
Berikut peraturannya :
1. Pakai jalur sebelah kiri.
2. Ikuti lampu lalu lintas (terutama kalau ada papan petunjuk khusus untuk pejalan kaki dan sepeda).
3. Perhatikan keselamatan pejalan kaki
4. Gak boleh sambil memegang payung atau menggunakan handphone ketika mengendarai sepeda.
5. Ketika gelap, nyalakan lampu sepeda (termasuk reflektor di belakang harus ada).
6. Gak boleh berboncengan. kecuali untuk membonceng anak usia dibawah 6 tahun. dan tidak lupa anak-anak harus memakai helm juga
7. Daftarkan asuransi, untuk meng-cover kalau2 terjadi kecelakaan.
8. Setelah “minum-minum” (minuman keras dan beralkohol), jangan mengendarai sepeda terlebih dahulu.
4. Dibuat Lokasi Fasilitas Parkir Massal
Gw ngambil Contoh nya dari Jepang bro
Maaf jika kurang berkenan
Sejauh ini menurut apa yang gw liat, ada 3 tipe tempat parkir mobil di jepang. yang pertama adalah parkiran biasa. yang kedua parkiran otomatis indoor. yang ketiga parkiran otomatis outdoor.
Untuk parkiran mobil biasa, kapasitas tempat parkirnya biasanya cuma muat 10-20 mobil-an. jadi kita tinggal pilih tempat kosong, abis itu ntar di daerah ban mobil-nya ada semacam bar yang ada sensornya. dan kalo mobil kita udah di parkir, bar itu akan naik ke depan ban mobil. jadi mobil kita ga akan bisa maju sebelum kita bayar di mesin parkir-nya. setelah kita bayar lewat mesin parkir, bar-nya akan otomatis turun, jadi kita bisa ngeluarin mobil kita deh.
Untuk parkiran otomatis yang indoor, kita tinggal masuk ke kawasan lingkaran (yg bisa buat muter2in arah mobil), trus udah deh mobil kita akan secara otomatis dikendaliin mesin. nih liat video di bawah aja supaya lebih jelas :
Untuk parkiran otomatis yang outdoor, pertama kali gw ngeliat kesannya rada serem juga. jadi biasanya luas tempat parkirnya ga gede2 banget, paling seukuran tanah rumah2 standard di jakarta. tapi bangunannya itu biasanya dibangun 3-5 tingkat. Tempat parkirannya itu terbuat dari tiang2 besi gitu deh, kalo diliat sekilas kayak pondasi gedung yg blm jadi, dan smua mobil2 yang parkir bisa kita liat dari luar. untuk lebih jelasnya liat aja video di bawah :
Alesan dibuat sistem parkir otomatis adalah supaya bisa memaksimalkan tempat parkir dengan kapasitas kecil. karena di jepang kan emang jarang ada tanah dengan ukuran gede. tapi menurut gw selain itu ada alesan lain juga sih, supaya orang2 yang ga bisa markir mobil ga nabrak mobil orang lain, hehe. mungkin ini bisa direalisasikan di Jakarta bro. oh iya, tarif parkir per-stengah jamnya biasanya 100-300 yen (8.000-24.000 ribu rupiah)
5. Dibuat Peraturan Daerah
Gw udah sempet baca PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA dan di dalam nya sebenarnya udah ada tuh rencana untuk merealisasikannya bro, cuman ya rencana hanyalah rencana, kita tunggu saja semoga pak jokowi dan pak ahok membaca artikel ini dan semoga saja secepatnya pak jokowi dan pak ahok me-realisasikan peraturan daerah tersebut bro, agar jakarta semakin maju dan menjadi JAKARTA BARU, Amiin
“Kami sudah serahkan draftnya. Saat ini kami tinggal menunggu anggota dewan untuk mulai membahas dan mengesahkannya,” kata Wiriyatmoko.
Parparkiran memasukkan kebutuhan fasilitas parkir untuk para pesepeda di dalamnya. Aturan ini rencananya akan ada dalam Pasal 17 peraturan daerah tersebut.
Manajer Perencanaan Unit Pelaksana Teknis Parkir Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syaefuddin Zuhri, mengungkap itu dalam sosialisasi revisi yang sedang dilakukan itu, Rabu 21 September 2011. “Selama ini pengelola parkir tidak memikirkan parkir untuk sepeda,” katanya.
Dalam pasal yang sama juga diusulkan untuk memuat aturan untuk melayani kebutuhan mereka yang berusia lanjut, penyandang cacat, dan ibu hamil. "Karena selama ini disediakan fasilitas bagi tuna netra tetapi sering tidak bisa dipakai orang yang berhak," kata Syaefuddin lagi.
Saat ini, pembangunan jalur sepeda Taman Ayodya-Melawai baru mencapai 40 persen. Kami akui, pengerjaannya memang agak lambat karena dilakukan pada malam hari agar tidak mengganggu arus lalu lintas. Diharapkan akhir Mei ini sudah diresmikan dan bisa digunakan para pesepeda,” ujar Syahrul Effendi, Walikota Jakarta Selatan, Selasa (26/4).
Syahrul yang juga Ketua Umum Komite Sepeda Indonesia (KSI) mengungkapkan, Pemkot Administrasi Jakarta Selatan dan KSI saat ini telah mengirimkan surat permohonan kepada Gubernur DKI Jakarta. Ada dua hal penting yang tercantum dalam surat tersebut. Yang pertama, yakni peresmian jalur sepeda yang memiliki dasar hukum berupa SK Gubernur serta pemeliharaan jalur sepeda yang ditujukan kepada Dinas Perhubungan DKI Jakarta